Saturday, February 14, 2009

Mantapkan Hati dengan Jilbab

Sobat muslimah, 10-20 tahun lalu… Jilbab belumlah sepopuler saat ini. Bila kita mendengar cerita dari para jilbaber pendahulu kita, kita akan tahu, betapa banyak rintangan dan tantangan yang mereka hadapi. Dari tantangan kecil, misalnya dituduh sok alim, bau surga, hingga yang berat, misalnya dikeluarkan dari sekolah, dilempari batu, dikatai ninja (bagi yang bercadar), bahkan diusir dari rumah!

Untuk saat ini, alhamdulillah, keberadaan jilbab sudah semakin familiar dalam masyarakat. Sayang, perkembangan selanjutnya, jilbab malah menjadi semacam trend, untuk mempercantik penampilan, sehingga keluarlah berbagai model jilbab. Memang harus diakui, kalau pakai jilbab kita-kita jadi semakin terlihat cantik, betul nggak?

Tapi yang perlu dipertanyakan, apakah semua model jilbab itu syar'i? Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita simak firman Allah subhanahu wa ta’ala,
"Dan katakanlah kepada para wanita yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya...." (An-Nur: 31)
Dalam ayat lain Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Ahzab: 59)

Begitulah, makna jilbab dalam ayat ini bukan sekedar penutup kepala, tapi pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh. Dan Allah subhanahu wa ta’alajuga menekankan, agar kita menutupkan kain kerudung ke dada. Jadi, kain itu harus cukup besar hingga meliputi kepala dan dada. Bukan sekedar menutupi kepala sampai leher, sebagaimana "jilbab gaul" yang banyak beredar saat ini.

Agar benar-benar bisa menutup aurat, jilbab juga harus terbuat dari kain yang agak tebal (jangan terlalu tipis dan transparan). Ia juga harus longgar, agar tidak membentuk lekukan tubuh saat dipakai.

Dari dua ayat di atas, kita pun jadi tahu, bahwa berjilbab (yang syar'i) itu hukumnya wajib. Sama seperti hukum shalat lima waktu. Karena itu, bagi yang sudah baligh, mari, usahakan untuk segera berjilbab. Bagi yang sudah berjilbab namun belum syar'i, coba usahakan agar lebih menetapi syariat Allah subhanahu wa ta’ala...pakailah jilbab yang syar'i, dengan definisi yang sudah disebutkan di atas.

Memang, awalnya, bermacam perasaan akan menghinggapi benak kita, saat memulai memakai jilbab syar'i. "Apa kata mereka nanti?" "Pantaskah aku memakainya, dan apakah aku sudah benar-benar siap?" Kadang, keraguan menyeruak, saat pertanyaan-pertanyaan itu datang silih berganti.
Berikut ini beberapa tips, agar hati lebih siap dan mantap untuk memakai jilbab:

Niatkan karena Allah subhanahu wa ta’alaYang pertama, tentu saja harus benar-benar niat memakai jilbab karena Allah subhanahu wa ta’ala semata.
Percaya diri. Harus percaya diri dengan jilbabmu. Jangan minder dengan memakai jilbab, pede aja, harus beribu-ribu kali lebih pede dari pada seorang wanita yang memakai pakaian model terbaru dengan harga yang sangat mahal tapi tidak sesuai syariat. Kalau ada yang mencela, anggap saja angin lalu. Jangan bimbang dan ragu. Yakin, pilihanmu sudah benar, menjalankan perintah Allah subhanahu wa ta’ala yang menjadi kewajibanmu.
Trik jitu merayu ortu. Ingin berjilbab syar'i, orang tua tidak mendukung? Jangan putus asa. Mungkin mereka begitu karena pemahaman agama yang masih kurang. Tetaplah hormati dan pergauli mereka dengan baik. Coba, ajak mereka berdialog. Sedikit demi sedikit, jelaskanlah bahwa apa yang ingin kamu kenakan itu adalah untuk menjaga aurat, dan semata-mata karena perintah Allah subhanahu wa ta’ala, yang dalilnya ada dalam al-Quran. Namun ingat, sebisa mungkin, jaga emosimu saat berdialog dengan ortu. Tidak usah berapi-api, dan sebaiknya sampaikan dengan santun, jangan terkesan menggurui. Jangan lupa, berdoalah kepada Allah subhanahu wa ta’alayang membolak-balikkan hati, agar berkenan membukakan hati kedua ortumu.
Bergaullah dengan teman-teman yang shalihahBanyak bergaul dengan teman yang shalihah dan sama-sama menutup aurat, akan membantu membangkitkan mentalmu. Namun bukan berarti menjauhi teman yang belum berjilbab
Jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu. Bila tantangan menghadang, maka jadi-kanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Ingat, menjalankan perintah Allah subhanahu wa ta’alamemang banyak tantangannya.
Tetap berprestasi dengan jilbab syar'i. Usahakan jilbabmu tidak berpengaruh negatif terhadap prestasimu di sekolah atau di tempat kerja. Dengan begitu, insyaallah akan lebih percaya diri, dan disegani teman-teman, guru dan orang tua. selamat berjuang !!!
sumber :http://majalah-elfata.com/index.php?option=com_content&task=view&id=277#comment1342 (dengan beberapa perubahan)



posted by Husnul Khotimah at 9:19 AM 0 comments

Sunday, November 9, 2008

Pamit

assalamu alaikum warahmatullah...

Selama satu bulan lebih ke depan akan libur dari dunia maya karena sesuatu dan lain hal. sukran buat teman-teman yg sudah mampir ke blog ini atau orang-orang yg nyasar mampir di sini...., mohon maaf belum bisa berkunjung balik.
posted by Husnul Khotimah at 12:28 AM 1 comments

Friday, September 26, 2008

Iedul Fitri 1429 H

Picture Captions
[Caption.iT - Picture Captions]
posted by Husnul Khotimah at 3:01 PM 0 comments

Tuesday, August 5, 2008

Buat para Muslimah, Smangat!!!

Al-Bayan: Satu sisi penting yang dijadikan oleh Barat sebagai sasaran serangan ke tubuh ummat ini adalah memerangi institusi keluarga, akhlak yang mulia dan pembaratan wanita muslimah. Bagaimana Anda melihat masalah ini?

Syaikh Nashir: sungguh sangat disayangkan tidak sedikit dari penuntut ilmu atau lembaga-lembaga dakwah yang abai tehadap persoalan ini yaitu kewajiban memberi perhatian terhadap dawah dan pembinaan wanita serta bagaimana memalingkan mereka dari serangan budaya Barat. Meski demikian masih ada di antara ummat ini yang meluangkan waktu guna menyelesaikan persoalan ini dengan mengarahkan membina dan mengajar generasi muslimah.

Sampai-sampai saya mengatakan kalau dulu shahwah masih diwarnai oleh laki-laki maka sekarang ini bisa disebut sebagai era Shahwatun Nisaa’ (kebangkitan wanita). Ini ditandai dengan penerimaan yang luar biasa terhadap hijab. Juga di antara yang saya lihat respon mereka yang luar biasa terhadap al-Qur’an dan as-Sunnah dalam bentuk program pengajaran, banyaknya organisasi kewanitaan, lembaga penghafal al-qur’an, berbagai daurah dan muhadharah khusus wanita bahkan banyak di antara acara tersebut diisi oleh daa’iyah terkenal.
Karena itu, semua wanita harus mendapat perhatian yang serius dan lebih khusus. Jika wanita ditarbiyah dengan tarbiyah shahihah ia akan menjadi benteng yang kokoh dalam menghadapi pukulan yang diarahkan kepada ummat secara umum dan keluarga muslimah secara khusus. Wanita yang sadar, akan memikul beban dan peran yang sebagai ibu dan istri. Meski mereka berada di shaf belakang. Dalam hadits disebutkan Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengurus keluarga mujahid fi sabilillah dengan baik maka ia juga berjihad fi sabilillah”(HR. Bukhari).

Bisa saja dalam perjalanannya ada kekeliruan di satu sisi berkenaan dengan pembinaan kaum wanita maka tetap harus diarahkan dengan baik sambil terus memfokuskan pembinaan mereka dalam hal yang berkaitan langsung dengan tabi’at wanita serta menjauhkan mereka dari hal-hal yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan urusan mereka serta tidak membebani mereka dengan tugas-tugas dimana mereka dicipta bukan untuk itu.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah melibatkan langsung para ulama yang wara’ dalam membina dan mengarahkan para wanita muslimah sebagai bentuk pengamalan firman Allah, “Dan tidaklah kami mengutus sebelummu kecuali seorang laki-laki (dari kalangan Rasul) kami wahyukan pada mereka. Maka tanyalah ahludz dzikr (ulama) jika kalian tidak mengetahui” (an-Nahl: 43)
Sekali lagi, kita harus selalu sadar untuk memberikan perhatian pada wanita muslimah kita sebab mereka adalah sasaran paling empuk sekularisme dengan mengoyak-ngoyak kehormatan mereka. Bahkan oleh Barat, para wanita kita dijadikan alat untuk merusak moral kaum muslimin sendiri. Dan jangan lupa jatuhnya Andalus (Spanyol) di tangan pasukan salib disebabkan oleh wanita. Begitu pula kekalahan pasukan Arab dalam perang melawan Israel Juni tahun 1967 karena sehari sebelumnya para komandannya asyik menonton buduan dalam sebuah pementasan. Wallahul musta’an. ( http://www.wahdah.or.id/, wawancara Majallah al-Bayan (Dzulhijjah 1423 H) yang terbit di London dengan Syaikh Nashir Sulaiman al-Umar seorang ulama kontemporer yang juga aktif sebagai da’i)

Biodata syaikh Nashir
Nama: Prof. Dr. Nashir Sulaiman al-Umar
Pendidikan Terakhir : S3 Fakultas Syari’ah, Jurusan Ilmu al-Qur’an Universitas Muhammad Ibn Sa’ud, Riyadh Saudi Arabia
Karir: Mantan Dosen Ilmu al-Qur’an Fak. Ushuluddin Universitas Muhammad Ibn Sa’ud, Riyadh Saudi Arabia
Karya Tulis:
1. al-Wasathiyah fil Qur’an
2. Suratul Hujurat, Dirasah Tahliliyah wa maudhuiyah
3. al-‘Ahdu wal Mitsaq fil Qur’anil Karim.
4. Ru’yatun istratijiyah fil Qadhiyah al-Filisthiniyah
posted by Husnul Khotimah at 5:33 PM 2 comments

Tuesday, July 15, 2008

kado special buat my beloved friend Alfisyahr

ImageChef.com - Custom comment codes for MySpace, Hi5, Friendster and more
posted by Husnul Khotimah at 8:37 AM 2 comments

Tuesday, June 17, 2008

Uji Kompetensi Dokter Indonesia


ImageChef.com Flower Text

Uji kompetensi adalah uji yang diberikan kepada para dokter sebagai persayaratan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi. Sertifikat kompetensi tersebut diperlukan dokter untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). STR merupakan salah satu syarat yang dibutuhkan untuk dapat melakukan praktik.


Pada tanggal 17 Mei 2008 Alhamdulillah saya berkesempatan untuk mengikuti Ujian tersebut dan hasil ujian itu diumumkan hari ini di fakultas tempat mengikuti Ujian.

Alhamdulillah saya dinyatakan lulus pada ujian tersebut

Allah telah mengabulkan do’a saya dan do’a-do’a orang-orang yang mencintai saya…

semoga Allah membalas dengan kebaikan yang lebih baik. Amin.
posted by Husnul Khotimah at 9:29 PM 7 comments

Friday, June 6, 2008

Istiqomah oh istiqomah

Kemarin tanpa di duga bertemu teman lama, teman sekelas waktu duduk di kelas 2 SMP N I Palu. waktu di kelas dulu posisnya meja teman saya itu berada pas di belakang bangku saya jadi otomatis kita sering berdiskusi menyelesaikan soal-soal dari bapak dan ibu guru.

kurang lebih 11 tahun kita tak pernah contact satu sama lain tapi subhanaAllah Allah masih memberikan saya memori yang kuat sehingga ketika saya tanpa sengaja melihat wajahnya, bibir ini spontan menyebut namanya dan beberapa detik kemuadian dia pun balas menyebut namaku. kamipun bercerita sejenak menanyakan keadaan masing masing. saya terkesima dengan penampilannya, teman saya itu menggunakan hijab yg syar'i.

Tapi, hal yang sangat kontras saya alami beberapa bulan lalu, dimana saya juga bertemu teman-teman saya (bukan teman lama sih , sebab baru beberapa bulan kami berpisah, saya sedih melihat keadaan mereka sebab jilbab mereka semakin mini, kadang dengan nada bercanda saya menyinggung ttg keadaan itu sebab saya pikir klo dikerasi nanti malah mereka akan menjauh, tapi sebenarnya mereka sadar klo keputusan yang diambil itu salah...., sebab salah satu dari mereka ada yg nyelutuk " tetap mi begini (sambil memangang jilbab saya) jangan ikuti kami ( begitu kurang lebih kata-katanya). yah... setidaknya jauh dilubuk hati mereka masih terbersit bahwa sebenarnya apa yang dilakukan merupakan tindakan yang tidak benar.

Dari kasus kedua diatas dapat dilihat bahwa istiqomah sangatlah susah....
dibutuhkan semangat ibadah yang kuat dan pengharapan kepada Allah agar mampu untuk tetap melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

sebab, kadang lingkungan kerja yg tidak islami, kesibukan yang sangat padat, godaan dunia yang sangat menggiurkan, membuat hati ini terbuai.
sehingga.... rasa malas untuk beribadah mulai timbul, apalagi sekedar meluangkan waktu untuk menuntut ilmu syar'i.

kepada sahabat-sahabatku "mari kita saling mendoakan dan menguatkan satu sama lain, agar bisa tetap istiqomah dan menjadi orang-orang yang beruntung dengan keadaan yang lebih baik dari hari-hari kemarin" ( miss u all, keep contact me ya... )
posted by Husnul Khotimah at 9:05 PM 3 comments